Allah SWT berfirman:
يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَخُوْنُوا اللّٰهَ وَالرَّسُوْلَ وَتَخُوْنُوْۤا اَمٰنٰتِكُمْ وَاَنْـتُمْ تَعْلَمُوْنَ
Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.”(QS. Al-Anfal 8: 27)
Kata khianat adalah lawan dari amanah, khi•a•nat, perbuatan tidak setia; tipu daya; perbuatan yang bertentangan dengan janji.
Khianat adalah melanggar sesuatu yang diamanahkan orang kepadanya, berupa harta, kehormatan, kemuliaan, dan mengambil milik orang yang dititipkan dan mengingkari orang yang menitipkan. Termasuk khianat juga tidak menyebarkan berita yang dianjurkan disebarkan, merubah surat-surat (tulisan-tulisan) jika dia mengurusinya dan merubahnya dari maksud-maksudnya,” ujar Al-Jâhizh dalam tulisan Tahdzîbul Akhlâq.
Khianat dapat juga diartikan sebagai suatu perbuatan yang tidak melaksanakan atau menjaga apa yang diamanahkan dan menjadi kewajibannya kepada Allah dan Rasul-Nya, begitu juga orang lain atasnya.
Sesungguhnya diantara tanda-tanda hari kiamat adalah tersebarnya perbuatan khianat. Perhatikan disekitar kita, bagaimana perbuatan khianat dengan berbagai bentuknya sudah terjadi di banyak tempat.
Dari Abdullah bin ‘Amr ra, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
وَلَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يَظْهَرَ الْفُحْشُ وَالتَّفَاحُشُ، وَقَطِيعَةُ الرَّحِمِ، وَسُوءُ الْمُجَاوَرَةِ، وَحَتَّى يُؤْتَمَنَ الْخَائِنُ وَيُخَوَّنَ الْأَمِينُ
Artinya : Tidak akan terjadi hari kiamat sehingga muncul perkataan keji, kebiasaan berkata keji, memutuskan kerabat, keburukan bertetangga, dan sehingga orang yang khianat diberi amanah (kepercayaan) sedangkan orang yang amanah dianggap berkhianat. (HR. Ahmad, no. 6514).
Allah SWT berfirman:
ذٰلِكَ لِيَـعْلَمَ اَنِّيْ لَمْ اَخُنْهُ بِالْغَيْبِ وَاَنَّ اللّٰهَ لَا يَهْدِيْ كَيْدَ الْخَـآئِنِيْنَ
Artinya : “(Yusuf berkata), Yang demikian itu agar dia (Al ‘Aziz) mengetahui bahwa aku benar-benar tidak mengkhianatinya ketika dia tidak ada (di rumah), dan bahwa Allah tidak meridai tipu daya orang-orang yang berkhianat.” (QS. Yusuf 12: 52)
Sesungguhnya Allah SWT tidak akan memberikan petunjuk kepada orang yang khianat atas amanat yang dibebankan kepadanya. Ini berarti bahwa Allah akan membeberkan aibnya’ pada akhir nanti dengan dijauhkannya hidayah dari-Nya.
Sahabat Rasulullah Ibnu Abbas berkata,”khianat kepada Allah itu berupa perbuatan meninggalkan kewajiban-kewajiban yang diperintahkan dan khianat kepada Rasulullah saw berupa perbuatan meninggalkan sunah-sunah yang telah beliau gariskan dan melakukan maksiat terhadapnya. Begitu juga khianat terhadap amanat, yaitu amal-amal yang telah Allah percayakan kepada hamba-hamba-Nya.
Allah SWT berfirman:
وَاِمَّا تَخَافَنَّ مِنْ قَوْمٍ خِيَانَةً فَانْۢبِذْ اِلَيْهِمْ عَلٰى سَوَآءٍ ۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ الْخَآئِنِيْنَ
Artinya : “Dan jika engkau (Muhammad) khawatir akan (terjadinya) pengkhianatan dari suatu golongan, maka kembalikanlah perjanjian itu kepada mereka dengan cara yang jujur. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berkhianat.” (QS. Al-Anfal 8: 58)
Sesungguhnya sifat khianat adalah salah satu diantara sifat-sifat orang munafik
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: ” آيَةُ المُنَافِقِ ثَلاَثٌ: إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ، وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ، وَإِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ “
Artinya : Dari Abu Hurairah, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Tanda orang munafik ada tiga yaitu apabila bercerita dia berdusta, apabila berjanji dia menyelisihi janjinya, dan apabila diberi amanah (kepercayaan) ia berkhianat”. (HR. Al-Bukhâri, dan Muslim, no. 59)
Sabda Rasulullah SAW :
))عَنْ ثَوْبَانَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللهِ: مَنْ مَاتَ وَهُوَ بَرِيءٌ مِنْ ثَلاَثٍ، الْكِبْرِ وَ الْغُلُوْلِ وَ الدَّيْنِ، دَخَلَ اْلجَنَّةَ((
Artinya : “Dari Tsauban ia berkata, “Rasululloh bersabda: “Barangsiapa meninggal dunia dalam keadaan terbebas dari tiga hal, yaitu: sombong, khianat dan hutang, maka ia masuk surga.” (HR. At-Tirmidzi)
Sesungguhnya ayat Al-Qur’an dan hadits di atas menunjukkan bahwa khianat adalah perbuatan curang, dampak khianat sangat merusak tatanan bermasyarakat dan bernegara. Dan merupakan sifat yang dibenci Allah karena termasuk sifat orang–orang munafiq yang dikabarkan-Nya.
Sifat yang menjadikan kaum-kaum terdahulu mendapatkan adzab yang amat berat. Dialah sifat tercela bagi hamba yang senantiasa berbuat maksiat. Islam sangat mencela sifat khianat karena ia termasuk perbuatan tercela sekaligus maksiat yang merusak tatanan.
Dengan tersebarnya khianat dengan berbagai bentuknya yang datang hampir disetiap zaman, semestinya umat bersegera untuk bertaubat, sebelum datangnya azab yang menyakitkan yang Allah turunkan. (***)