Mimbar Jumat:

Allah Subhanahu WaTa’ala berfirman :

اَلَمْتَرَكَيْفَفَعَلَرَبُّكَبِعَادٍ اِرَمَذَاتِالْعِمَادِ الَّتِيْلَمْيُخْلَقْمِثْلُهَافِىالْبِلَادِ

Artinya : “Tidakkah engkau (Muhammad) memerhatikan bagaimana Tuhanmu berbuat terhadap (kaum) Ad?, (yaitu) penduduk Iram (ibukota kaumAd) yang mempunyai bangunan-bangunan yang tinggi yang belum pernah dibangun (suatu kota) seperti itu, di negeri-negeri lain,”( QS Al-Fajr 6-8)

Kota berasal dari bahasa Sangsekerta, yaitu Kotta yang dalam bahasa lain bisa disebut sebagai kita ataupun kuta. Berdasarkan kamus Bahasa Sangsakerta Indonesia, kota berarti kubu atau perbentengan (Meinarno, 2011).

Adapun dalam literature Anglo-Amerika, terdapat dua istilah untuk menyebutkan kota, yaitu town dan city. Town ialah bentuk dari tengah di antara kota dan desa. Dalam bahasa Indonesia town lebih disepadankan dengan kota kecil, sedangkan city lebih diartikan dengan kota besar.

Kota menjadi salah satu pusat peradaban manusia. Menurut catatan sejarah, Kota telah dibangun sejak ribuan tahun lalu. Seperti Kota Yerikho di-Palestina 9000 SM. Kota Erbil, 6000 SM ibu kota Kurdistan di Irak. Dan kota Gaziantep, Turki 3.650 SM.

Kota-kota modern didunia memberikan kenyamanan dan ketenangan bagi penduduknya, namun tidak sedikit Kota-kota yang justru menjadi ancaman bagi penduduknya.

Firman Allah SWT:

وَاذْكُرُوْۤااِذْجَعَلَـكُمْخُلَفَآءَمِنْۢبَعْدِعَادٍوَّبَوَّاَكُمْفِىالْاَرْضِتَـتَّخِذُوْنَمِنْسُهُوْلِهَاقُصُوْرًاوَّتَـنْحِتُوْنَالْجِبَالَبُيُوْتًاۚفَاذْكُرُوْۤااٰلَۤاءَاللّٰهِوَلَاتَعْثَوْافِىالْاَرْضِمُفْسِدِيْنَ

Artinya : “Dan ingatlah ketika Dia menjadikan kamu khalifah-khalifah setelah kaum ‘Ad’ dan menempatkan kamu di bumi. Di tempat yang datar kamu dirikan istana-istana dan di bukit-bukit kamu pahat menjadi rumah-rumah. Maka ingatlah nikmat-nikmat Allah dan janganlah kamu membuat kerusakan di bumi.” (QS. Al-A’raf 7: 74)

Dari penelitian InsureMyTrip sebuah asuransi perjalanan wisata yang dipublikasikan pada Februari 2022 lalu, menempatkan Kota Madinah, Arab Saudi sebagai kota paling aman di dunia bagi traveler perempuan yang bepergian seorang diri.

Sedangkan penelitian lembaga survei, CQ Press, seperti yang dikutip kantor berita Associated Press, Kota St. Louis termasuk Kota paling berbahaya di AS. Namun dikutip dari Statista.com tahun 2020, Kota Los Cabos masuk dalam kategori kota paling berbahaya di dunia.

Penemuan Kota Iram Dzatul ‘Imad (pemilik tiang-tiang) sekitar tahun 1998 di daerah Syasher di padang pasir Zhafar sekitar 150 Km sebelah utara kota Shoalalah dan 80 Km dari kota Tsamrit wilayah Yaman.

Dr Zarins, seorang anggota tim penelitian yang memimpin penggalian mengatakan “menara-menara itu disebut sebagai bentuk khas kota ‘Ubar, dan karena Iram disebut mempunyai menara-menara atau tiang-tiang, maka itulah bukti terkuat sejauh ini, bahwa situs yang mereka gali adalah Iram, kota suku ‘Ad”.

Kota tersebut negeri suku ‘Aad, kaumnya Nabi Hud ’alaihissalam yang Allah binasakan dengan angin yang sangat dingin dan kencang. Suku ‘Aad merupakan suku tertua sesudah Nabi Nuh. Suku ‘Aad ini tidak mengenal Allah SWT Pencipta alam semesta.

Mereka membuat patung-patung yang diberi nama Shamud dan Alhattar dan disembah sebagai Tuhan mereka.

Menurut kepercayaan patung tersebut dapat memberikan kebahagiaan, kebaikan dan keuntungan serta dapat menolak kejahatan, kerugian dan segala musibah.

Allah SWT berfirman:

فَصَبَّعَلَيْهِمْرَبُّكَسَوْطَعَذَابٍ

karena itu Tuhanmu menimpakan cemeti azab kepada mereka,”
(QS. Al-Fajr 89: 13)

Suku ‘Aad yang sangat ingkar kepada Allah ini, dijuluki sebagai generasi pertama yang menyembah berhala setelah banjir besar. Mereka berwatak kasar, ingkar, semena-mena dan melampaui batas, mereka menyembah berhala serta tak mempercayai akan adanya adzab dari Allah.

Firman Allah SWT:

فَلَمَّارَاَوْهُعَارِضًامُّسْتَقْبِلَاَوْدِيَتِهِمْۙقَالُوْاهٰذَاعَارِضٌمُّمْطِرُنَاۗبَلْهُوَمَااسْتَعْجَلْتُمْبِهٖۚرِيْحٌفِيْهَاعَذَابٌاَلِيْمٌ

Artinya: “Maka ketika mereka melihat azab itu berupa awan yang menuju ke lembah-lembah mereka, mereka berkata, Inilah awan yang akan menurunkan hujan kepada kita. (Bukan!) Tetapi itulah azab yang kamu minta agar disegerakan datangnya, (yaitu) angin yang mengandung azab yang pedih,” (QS Al-Ahqaf 46 :24)

تُدَمِّرُكُلَّشَيْءٍۭبِاَمْرِرَبِّهَافَاَصْبَحُوْالَايُرٰٓىاِلَّامَسٰكِنُهُمْۗكَذٰلِكَنَجْزِىالْقَوْمَالْمُجْرِمِيْنَ

Artinya : “yang menghancurkan segala sesuatu dengan perintah Tuhannya, sehingga mereka (kaum ‘Ad) menjadi tidak tampak lagi (di bumi) kecuali hanya (bekas-bekas) tempat tinggal mereka. Demikianlah Kami memberi balasan kepada kaum yang berdosa.” (QS Al-Ahqaf 46 : 25)

Kisah Nabi Hud dan kota yang sudah maju pada zamannya ini mengingatkan kita sehebat dan secerdas apapun manusia, apabila ingkar, sombong bermaksiat yang melampaui batas.

Karena itu, Allah kirimkan utusan-Nya, Nabi Hud AS untuk menyampaikan risalah Allah Subhanahu Wa Ta’ala sebelum Kota Iram Dzatul ‘Imad dibinasakan. Semoga syiroh ini menjadi pelajaran bagi orang-orang yang berakal. (h/TI)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *