Oleh: Prof Dr. H. Fachruddin Azmi, M.A
Allahu Akbar,Allahu Akbar, Allahu Akbar, wa lilahilhamd
Alhamdulillah dengan nikmat iman, Islam dan kesehatan yang dikaruniakan Allah SWT kita telah dapat menyempurnakan ibadah se bulan ramadhan dan pada saat hari ini kita telah bersama sama berada pada tanggal 1 Syawal 1444 H.
Diriingi dengan takbir, tahmid dan tasbih yang ber kumandang sejak tadi malam sampai pagi hari ini kita telah pula merampungkan kewajiban kita untuk membersihkan diri dari semua dosa sosial dengan membayar zakat fitrah. Selawat dan salam senantiasa kita rangkumkan pada rasullullah Muhammad SAW untuk keluarga dan sahabat, tabiit tabiin serta seluruh pengikut rasulullah saw umat Islam dimanapun berada.
Pagi ini dalam naungan rahmat dan maghfirah Allah SWT kita berkumpul bersama untuk melaksana kan shalat Idul Fithri 1444 H yang bertepatan tanggal 22 April 2023 sebagai kesyukuran dan kegembiraan kita atas ke berhasilan melaksanakan puasa sebulan penuh di bulan ramadhan.
Kita semua telah melewati masa pembinaan yang sangat penting dan penuh rahmat, maghfirah serta telah memanfaatkan kesempatan yang terbuka untuk terlepas dari siksa api neraka dan kesempatan yang luas untuk berkualitas lebih baik lagi ke masa depan.
Semua amal ibadah pada masa ber puasa ramadhan adalah menjadi modal dan kesiapan mental kita menghadapi masa depan kita yang disebut dengan era perubahan (disruptif) sedikitnya ada dua tantangan besar yang harus dihadapi yaitu:
a. Lemahnya Aqidah umat dan generasi muda
b, Kurang kuatnya ukhuwah Islamiyah.
Kedua tantangan ini sangat penting diwaspadai :
a. Lemahnya aqidah ditandai dengan:
- Pertama, Kegalauan dan kekacauan sosial karena tingginya tingkat penggunaan dan ketergantungan pada internet dan media sosial dan dampak negatipnya
- Kedua,; makin menguatnya pola hidup Hedonisme, sekularisme, liberalisme, kapitalisme, new komunisme dan penguatan identitas kelompok keagamaan yang menyimpang dan ekslusivisme beragama yang cenderung dipertentang kan dan sesat menyesatkan.
Rendahnya kualitas Ukhuwah ditandai dengan:
- Pertama, eksistensial, nilai-nilai transendental dan tradisional yang sekarang ini makin memudar, ukhuwah Islamiyah yang semakin renggang dan tidak teroragnisir cenderung berfirqah dan kontra produktif bagi kepentingan umat dalam skala nasional.
- Kedua, tantangan tidak kalah berbahaya nya adalah pembentukan opini public dan upaya politisasi kepentingan yang berbau Islamophobia Terutama adanya kecenderungan masyarakat yang terkooptasi berita-berita negatif, dan ajaran atau pendapat yang membingungkan yang propokatif dan memecah belah ummat.
Dengan kualitas ketaqwaan tentu tantangan itu dapat diatasi yaitu dengan mengaplikasikan kualitas ketaqwaan dalam wujud kehidupan kita sehari hari. Menjadikan sebagai modal dasar untuk membangun dan mening katkan kehidupan keluarga dan umat Islam masyarakat dan bangsa agar lebih baik dan lebih ber kualitas dari tahun tahun sebelumnya.
Kita meyakini bahwa ibadah ramadhan sebulan penuh akan berbuah dengan kemampuan yang lebih baik dan pengaruh yang signifikan bagi peningkatan kualitas hidup ke depan.
Sebagai mana dinyatakan Rasulullah dalam hadisnya : “Siapa saja yang melaksanakan puasa di bulan ramadhan dan meneruskannya dengan berpuasa enam hari pada bulan syawal maka ia bagaikan telah berpuasa selama setahun penuh”
Sabda rasul tersebut menunjuk kan harus ada upaya untuk meningkatkan kualitas hidup secara terus menerus (continous improvement ) sehingga mencapai tingkat derajad ke taqwaan paling tinggi.
Inilah Tugas dan kewajiban kita semua dalam semua tingkatan, jabatan dan professi pasca ramadhan pada hari raya aidil fithri 1444 H di bulan syawal dan bulan bulan ke depan. Terutama dalam menghadapi tantangan yang ada di depan mata kita.
Semua nilai nilai ibadah ramadhan pada dasarnya adalah untuk membina masyarakat taqwa yang memiliki jati diri keteladanan. Yaitu masyarakat yang tang guh dengan kualifikasi yang hebat baik dari aspek aqidah dan merajut ukhuwah.
Agaknya ada baiknya kita merenung sejenak bertanya pada diri kita masing masing apakah kriteria atau unsur unsur sikap dan prilaku takwa ada pada diri kita masing masing.
Orang taqwa karakteristiknya adalah :
A.Tangguh/kuat aqidah keimanannya dibukti
kan dengan terbentuknya karakter:
- 1) mampu mengendalikan diri dan hawa nafsunya,
- 2) manusia yang jujur,
- 3) disiplin,
- 4) amanah,
- 5) dan menjadi rahmat bagi semesta alam.
- 6) Menjauhkan diri dari semua larangan Allah dan menjalankan secara optimal semua perintah Allah ,
B. Kuat Ukhuwah Islamiyah (solidaritas sosial) dibuktikan dengan terbentuknya prilaku :
- 1) sehat jasmani rohani serta memiliki sikap bertanggung jawab,
- 2) taat dan patuh pada aturan,
- 3) menjunjung tinggi kebenaran dan mengutamakan kebajikan,
- 4) memiliki rasa dan sikap berkea dilan,
- 5) yang memiliki kepedulian sosial, mampu bekerjasama, tolong menolong, peduli pada nasib orang mis kin,
- 6) berakhlak mulia,
- 7) merawat kasih sayang- silaturrahmi, manusia yang dapat men jalin komunikasi religius,
- 8) pembelajar yang qur ani,
Jawabnya tentu ada pada diri kita masing masing. Tentu tidak ada yang sempurna namun kita harus bertekad untuk dapat melengkapi dan menghiasi diri dan hidup kita dengan prinsip ketaqwaan itu. Dan menampilkannya dalam kehidupan keseharian dalam berbangsa dan bernegara. Semoga kita dapat melakukannya dan diberikan Allah SWT untuk menempa peningkatannya pada ramadhan tahun depan .
Hadirin jamaah Idul Fithri rahima kumullah
Pada dasarnya pasca Ramadhan pada aidil fithri 1444 H ini kita telah dilahirkan kembali sebagai manusia yang memiliki jati diri yang tangguh yaitu insan yang taqwa.
Mari kita tingkatkan terus sifat dan karakter ketaqwaan kita. Allah SWT menyatakan “ Allah tidak akan me rubah nasib seseorang atau satu kaum/bangsa sampai orang atau bangsa itu mau berubah.
Allah memberikan garansi kepada orang yang taqwa dan masyarakat bertaqwa sebagai berikut :
Orang yang bertaqwa termulia di sisi Allah Swt
Firman Allah dalam QS. Al-Hujurat ayat 13:
- يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْا ۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ
“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling taqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”. (QS. Al-Hujurat : 13)
Selanjutnya Allah menyatakan bila sumber daya manusia suatu bangsa itu terdiri dari orang orang yang taqwa maka seberat apapun perubahan yang terjadi dan tantangan masa depan maka akan dapat dihadapi : Sebagaimana Allah SWT menyatakan pada surat al A’raf ayat 35
• ٰبَنِيْٓ اٰدَمَ اِمَّا يَأْتِيَنَّكُمْ رُسُلٌ مِّنْكُمْ يَقُصُّوْنَ عَلَيْكُمْ اٰيٰتِيْۙ فَمَنِ اتَّقٰى وَاَصْلَحَ فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُوْن
Barang siapa yang bertaqwa dan menga dakan perbaikan tidak akan ada kekhawa tiran terhadap meraka dan tidak pula me reka akan besedih hati atau merasa cemas..
Selanjutnya pada ayat 96 Allah menyatakan
• وَلَوْ اَنَّ اَهْلَ الْقُرٰٓى اٰمَنُوْا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكٰتٍ مِّنَ السَّمَاۤءِ وَالْاَرْضِ وَلٰكِنْ كَذَّبُوْا فَاَخَذْنٰهُمْ بِمَا كَانُوْا يَكْسِبُوْنَ
Jikalau suatu negeri itu penduduknya terdiri dari orang orang beriman dan bertaqwa pastilah akan kami limpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi
Allah juga memberi garansi /jaminan rezeki dan juga kemudahan :
Barang siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Allah akan mengadakan baginya solusi dan rezeki dari arah yang tidak disangka sangkanya QS At Talaq 2-3
مَخْرَجًاوَيَرْزُقْهُ لَهُ يَجْعَلْ اللَّهَ يَتَّقِا وَمَن يَحْتَسِبُ لَا حَيْثُ مِنْ
حَسْبُهُ فَهُوَ اللَّهِ عَلَى يَتَوَكَّلْ وَمَنْ
Dengan kualitas ketakwaan semua masalah yang ada akan dapat terselesaikan dengan mudah sebagaimana firman Allah pada surat Al Laili 5-7.
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allah Akbar
Jamaah idul fithri, muslimin muslimat yang berbahagia
Demikianlah khutbah ini semoga kita semua yang hadir dapat mengik- tikadkan dan berkomitmen untuk me wujudkan nilai ibadah ramadhan bagi peningkatan kualitas hidup kita, diri kita, keluarga dan masyarakat bangsa Indone sia umumnya terutama dalam menguatkan aqidah dan memeperreat silaturrahmi ukhuwah islamiyah.
Dengan mengimplementasikan nilai ibadah ramadhan semua tantangan insya Allah akan dapat diatasi. Marilah kita berdoakan agar Allah SWT senantiasa memberkahi amal ibadah kita, memberi kekuatan dan senantiasa menuntun kita dengan hidayah dan taufiq nya kejalan yang benar. Amin ya Rabbal Alamin (*Disampaikan pada khutbah Idul Fithri
1444 H/2023 M di Masjid Baiturrahman Unimed Medan)